Kerajaan Islam Lingga (Aceh Tengah) dan Isak
Senin, 10 Agustus 2020
Danau Laut Tawar |
Kerena kerajaan Sriwijaya menyerang kerjaan Islam Peureulak pada tahun 375 H (986 M) berakibat banyak terjadi pengungsian penduduk secara besar - besaran, termasuk para ulama dan anak - anak Raja Peureulak, ada yang mengungsi ke pegunungan, ada yang ke negeri -negeri lain yang sudah ada, diantaranya Ke Negeri Lingga (Aceh Tengah sekarang). Para Pengungsi tersebut mengembangkan Islam, yang kemudian hari dapat menyatukan masyarakat dan mendirikan kerjaan Islam.
Sesuai catatan Teungku M. Yunus Jamil, Pembina pertama kerjaan Islam Lingga adalah Adi Genali dengan gelar Meurah Lingga, putera dari Meurah Tanjong Krueng Jambo Aye, Yaitu saudara Sulthan Peureulak Makhdum Johan Berdaulat Syahir Nuwi, Adi Genali mempunyai 3 (tiga) orang putera, Yaitu:
- Sibayak Lingga, mengungsi (pindah) ke daerah Karo dan menetap di lembah/kaki gunung. Kemudian hari gunung tersebut dinamai Gunung Sibayak. Beliau dalam misinya gagal mengislamkan orang Karo.
- Meurah Johan, mengikuti rombongan Syeikh Abdullah Kan'an (Syiah Hudan) dari Peureulak ke Indra Purba (Aceh Besar sekarang) untuk melaksanakan dakwah Islamiyah.
- Meurah Lingga II, tinggal di negeri Lingga, menjadi raja Lingga dan memerintah secara turun temurun hingga kemudian hari terbentuk Kerajaan Aceh Darussalam yang berpusat di Aceh Besar Sekarang
Sumber: Muhammad Umar (Emtas), Peradaban Aceh, 2006.